iklan

Hosting Unlimited Indonesia

Selasa, 09 Mei 2017

TEKNOLOGI DAN SISTEM INFORMASI DALAM DUNIA KESEHATAN DAN KEPERAWATAN TENTANG NEBULIZER

Teknologi dan Sistem Informasi dalam Dunia Kesehatan dan Keperawatan
A.    Pengertian sistem informasi kesehatan
Sistem informasi kesehatan merupakan suatu pengelola informasi di seluruh tingkat pemerintahan secara sistematis dalam rangka penyelenggaraan pelayanan kepada masyarakat. Peraturan perundang-undangan yang menyebutkan sistem informasi kesehatan dalah Kepmenkes Nomor 004/Menkes/SK/I/2003 tentang kebijakan dan strategi desentralisasi bidang kesehatan dan Kepmenkes Nomor 932 /Menkes /SK/ VIII/ 2002 tentang petunjuk pelaksanaan pengembangan sistem informasi kesehatan dari sudut pandang menejemen kesehatan, tidak memanfaatkan state of the art teknologi informasi serta tidak berkaitan dengan sistem informasi nasional. Teknologi informasi dan komunikasi juga belum dijabarkan secara detail sehingga data yang disajikan tidak tepat.
Perkembangan Sistem Informasi Rumah Sakit yang berbasis komputer (Computer Based Hospital Information System) di Indonesia telah dimulai pada akhir dekade 80’an. Salah satu rumah sakit pada waktu itu telah memanfaatkan komputer untuk mendukung operasionalnya adalah Rumah Sakit Husada. Departemen Kesehatan dengan proyek bantuan dari luar negeri, juga berusaha mengembangkan Sistem Informasi Rumah Sakit pada beberapa rumah sakit pemerintah dengan dibantu oleh tenaga ahli dari UGM. Namun, tampaknya komputerisasi dalam bidang pe-rumah sakit-an, kurang mendapatkan hasil yang cukup memuaskan semua pihak.
Ketidakberhasilan dalam pengembangan sistem nformasi tersebut, lebih disebabkan dalam segi perencanaan yang kurang baik, dimana identifikasi faktor-fakor penetu keberhasilan (critical succes factors) dalam implementasi sistem informasi tersebut kurang lengkap dan menyeluruh. Perkembangan dan perubahan yang cepat dalam segala haljuga terjadi di dunia pelayanan kesehatan. Hal ini semata-mata karena sektor pelayanan kesehatan merupakan bagian dari sistem yang lebih luas dalam masyarakat dan pemerintahan dalam suatu negara, bahkan lebih jauh lagi sistem yang lebih global. Perubahan-perrubahan di negara lain dalamberbagai sektor mempunyai dampak terhadap sistem pelayanan kesehatan.
Dalam era seperti saat ini, begitu banyak sektor kehidupan yang tidak terlepas dari peran serta dan penggunaan teknologi komputer, terkhusus pada bidang-bidang dan lingkup pekerjaan. Semakin hari, kemajuan teknologi komputer dibidang piranti lunak maupun perangkat keras berkembang dengan sangat pesat, disisi lain juga berkembang kearah yang sangat mudah dari segi pengaplikasian dan murah dalam biaya. Solusi untuk bidang kerja apapun akan ada cara untuk dilakukan melalui media komputer, dengan catatan bahwa pengguna juga harus belajar untuk mengiringi kemajuan teknologinya. Sehingga pada akhirnya, solusi apapun teknologi yang kita pakai, sangatlah ditentukan oleh sumber daya manusia yang menggunakannya.
Rumah sakit, sebagai salah satu institusi pelayanan kesehatan masyarakat akan melayani transaksi pasien dalam kesehariannya. Pemberian layanan dan tindakan dalam banyak hal akan mempengaruhi kondisi dan rasa nyaman dari pasien. Semakin cepat akan semakin baik karena menyangkut nyawa pasien. Semakin besar jasa layanan suatu rumah sakit, akan semakin kompleks pula jenis tindakan dan layanan yang harus diberikan yang kesemuanya harus tetap dalam kondisi terpadu. Karena selain memberikan layanan rumah sakit juga harus mengelola dana untuk membiayai operasionalnya. Melihat situasi tersebuat, sudah sangatlah tepat jika rumah sakit menggunakan sisi kemajuan komputer, baik perangkat lunak maupun perangkat kerasnya dalam upaya membantu penanganan manajemen yang sebelumnya dilakukan secara manual.
Departemen Kesehatan telah menetapkan visi Indonesia Sehat 2010 yang ditandai dengan penduduknya yang hidup sehat dalam lingkungan yang sehat, berperilaku sehat, dan mampu menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu yang disediakan oleh pemerintah dan/atau masyarakat sendiri, serta ditandai adanya peran serta masyarakat dan berbagai sektor pemerintah dalam upaya kesehatan. Dalam upaya mencapai visi dan misi yang telah ditetapkan tersebut, infrastruktur pelayanan kesehatan telah dibangun sedemikian rupa mulai dari tingkat nasional, propinsi, kabupaten dan seterusnya sampai ke pelosok. Setiap unit infrastruktur pelayanan kesehatan tersebut menjalankan program dan pelayanan kesehatan menuju pencapaian visi dan misi Depkes tersebut. Setiap jenjang tersebut memiliki sistem kesehatan yang yang saling terkait mulai dari pelayanan kesehatan dasar di desa dan kecamatan sampai ke tingkat nasional.
Jaringan sistem pelayanan kesehatn tersebut memerlukan sistem informasi yang saling mendukung dan terkait, sehingga setiap kegiatan dan program kesehatan yang dilaksanakan dan dirasakan oleh masyarakat dapat diketahui, difahami, diantisipasi dan dikelola dengan sebaik-baiknya. Departemen Kesehatan telah membangun sistem informasi kesehatan yang disebut SIKNAS yang melingkupi sistem jaringan informasi kesehatan mulai dari kabupaten sampai ke pusat. Namun demikian dengan keterbatasan sumberdaya yang dimiliki, SIKNAS belum berjalan sebagaimana mestinya.
Dengan demikian sangat dibutuhkan dibangunnya sistem informasi kesehatan yang terintegrasi baik di dalam sektor kesehatan (antar program dan antar jenjang), dan di luar sektor kesehatan, yaitu dengan sistem jaringan informasi pemerintah daerah dan jaringan informasi di pusat.



Sistem informasi yang ada saat ini dapat digambarkan sebagai berikut:
1.      Masing-masing program memiliki sistem informasi sendiri yang belum terintegrasi, Sehingga bila diperlukan informasi yang menyeluruh diperlukan waktu yang cukup lama.
2.      Terbatasnya perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software) di berbagai jenjang, padahal kapabilitas untuk itu dirasa memadai.
3.      Terbatasnya kemampuan dan kemauan sumber daya manusia untuk mengelola dan mengembangkan sistem informasi
4.      Masih belum membudayanya pengambilan keputusan berdasarkan data/ informasi.
5.      Belum adanya sistem pengembangan karir bagi pengelola sistem informasi, sehingga seringkali timbul keengganan bagi petugas untuk memasuki atau dipromosikan menjadi pengelola sistem informasi.

B.     Contoh Sistem Teknologi dalam Keperawatan
1.     Ultrasonik Nebulizer
a.     Pendahuluan
Nebulizer adalah salah satu alat elektromedik yang digunakan untuk memberikan terapi pengobatan bagi pasien yang terserang penyakit gangguan atau kelainan pada saluran pernapasan dengan memanfaatkan cairan uap yang sudah tercampur dengan obat. Dimana cairan uap melalui proses pemecahan cairan obat menjadi kabut yang sangat halus, sehingga ketika dihirup melalui mulut dan hidung obat akan langsung menuju ke paru-paru untuk meredakan keluhan batuk dan gejala asma lainnya. Penyakit asma adalah suatu penyakit kronik (menahun) yang menyerang saluran pernapasan (bronchiale) pada paru dimana terdapat peradangan dinding rongga bronchiale sehingga mengakibatkan penyempitan saluran napas yang akhirnya seseorang mengalami sesak napas.
Nebulizer menggunakan oksigenudara terkompresi atau ultrasonik kekuatan untuk memecah solusi medis dan suspensi menjadi kecil aerosol tetesan yang dapat langsung dihirup dari corong perangkat. Definisi aerosol adalah "campuran gas dan partikel cair," dan contoh terbaik dari aerosol alami adalah kabut , terbentuk ketika partikel air kecil menguap dicampur dengan udara ambien panas didinginkan dan berkondensasi menjadi awan denda terlihat udara tetesan air. Bila menggunakan nebulizer untuk terapi inhalasi dengan obat-obatan yang akan diberikan langsung ke paru-paru, penting untuk dicatat bahwa tetesan aerosol dihirup hanya dapat menembus ke dalam cabang sempit saluran udara lebih rendah jika mereka memiliki diameter kecil 1-5 mikrometer. Jika tidak, mereka hanya diserap oleh rongga mulut, di mana efeknya rendah.
b.    Definisi Nebulizer
Nebulizer adalah alat yang digunakan untuk merubah obat dari bentuk cair ke bentuk partikel aerosol.bentuk aerosol ini sangat bermanfaat apabila dihirup atau dikumpulkan dalam organ paru. Efek dari pengobatan ini adalah untuk mengembalikan kondisi spasme bronkus.
Nebulizer merupakan alat medis yang digunakan  untuk memberikan cairan obat dalam bentuk uap/ aerosol ke dalam saluran pernafasan. Alat ini juga merupakan alat dengan mesin tekanan udara yang membantu untuk pengobatan asma dalam bentuk uap/ aerosol basah. Terdiri dari tutup, “ mouthpiece” yang dihubungkan dengan suatu bagian atau masker, pipa plastik yang dihubungkan ke mesin tekanan udara.

c.      Model dan jenis  nebulizer
1)      Model-model Nebulizer
a)      Nebulizer dengan penekan udara ( Nebulizer compressors)
Memberikan tekanan udara  dari pipa ke tutup ( cup ) yang berisi obat cair. Kekuatan dari tekanan udara akan memecah cairan ke dalam bentuk partikel- partikel uap kecil yang daapt dihirup secara dalam ke saluran pernafasan.
b)      Nebulizer ultrasonik ( ultrasonic nebulizer)
Menggunakan gelombang ultrasound, untuk secara perlahan merubah dari bentuk  obat cair ( catatan: pulmicort  tidak dapat digunakan pada sebagian nebulizer ultrasonic) ke bentu uap/ aerosol basah.
c)      Nebulizer generasi baru ( A new generation of nebulizer)
Digunakan tanpa menggunakan tekanan udara maupun ultrasound. Alat ini sangat kecil, dioperasikan dengan menggunakan baterai, dan tidak berisik.Alat ini menghasilkan aerosol melalui osilasifrekuensi tinggi dari piezo-electric crystal  yang berada dekat larutan dan cairan memecah menjadi aerosol. Keuntungan jenis nebulizer ini adalah tidak menimbulkan suara bising dan terus menerus dapat mengubah larutan menjadi aerosol, sedangkan kekurangan alat ini  mahal dan memerlukan biaya perawatan lebih besar.


2)      Jenis-jenis Nebulizer
a)      Disposible nebulizer
Sangat ideal apabila digunakan dalam situasi kegawatdaruratan/ ruang gawat darurat atau di rumah sakit dengan perawatan jangka pendek. Apabila nebulizer di tempatkan di rumah daapt digunakan beberapa kali lebih dari satu kali , apabila dibersihkan setelah digunakan. Dan dapat terus dipakai sampai dengan 2 minggu apabila dibersihkan secara teratur. Dapat digunakan oleh orangtua, babysitter, saat bepergian, sekolah, atau untuk persediaan apabila terjadi suatu serangan.
b)      Re-usable nebulizer
Dapat digunakan lebih lama sampai kurang lebih 6 bulan. Keuntungan lebih dari nebulizer jenis ini adalah desainnya yang lebih komplek dan dapat menawarkan suatu perawatan dengan efektivitas yang ditingkatkan dari dosis pengobatan. Keuntungan kedua adalah dapt direbus untuk proses desinfeksi. Digunakan untuk terapi setiap hari
d.    Prinsip Kerja
Pada ultrasonic nebulizer prinsip kerjanya adalah dengan mengatur  tebal kabut serta mengatur  waktu yang diperlukan. Pesawat ini menggunakan piezoelektrik yang menimbulkan suatu getaran akibat adanya suatu frekuensi untuk memecah cairan obat menjadi kabut. Frekuensi tersebut dihasilkan oleh suatu rangkaian osilator.

            DAFTAR PUSTAKA

                       
































Tidak ada komentar:

Posting Komentar

TEKNOLOGI DAN SISTEM INFORMASI DALAM DUNIA KESEHATAN DAN KEPERAWATAN TENTANG NEBULIZER

Teknologi dan Sistem Informasi dalam Dunia Kesehatan dan Keperawatan A.     Pengertian sistem informasi kesehatan Sistem informasi kese...